KAMU
Bianglala mu terpancar hingga altar-altar hati
Riuh suara mu memanggil-manggil sukma yang hampir mati
Meskipun begitu runut mu menjadi tempat terindah untuk ku
Meskipun tak begitu sulit rumpang hati dapat kau hidangkan
untuk ku
Percayalah hati ku beku seketika
Ketika jabal-jabal itu tak dapat ku kecup seutuhnya
Miris hati menyaksikan kelopak ku berserak karna gemuruh
suara mu
Terhempas angin hamburkan serpihan mimpi-mimpi sederhana
Jabir hati mu ku turuti hingga akhir tepi teluk
Dan kehampaan sepercikpun tak dapat ku peruntungkan sekejap
Kau bunuh cinta diantara cinta pada sembiluh yang
menyeret-nyeret relung hati
Pedih, kau tinggalkan pengorbanan bungga ringkih
Yang mengambang diantara udara tanpa perhitungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar